Total Tayangan Halaman

Rabu, 15 Mei 2013

kolam yang baik untuk gurame


Kolam yang baik untuk Gurame (Gurami) Yang Ideal/ Standar - Buka Mata. Seperti halnya kolam ikan lele, Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam membuat kolam ikan gurami yang ideal supaya hasilnya bagus. "kolam yang baik untuk ikan gurame" tersebut adalah :

  • Tanah yg baik utk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tdk berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yg besar dan tdk bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  • Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl.
  • Kemiringan tanah yg baik utk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% utk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • Kualitas air utk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tdk berlumpur, tdk terlalu keruh dan tdk tercemar bahan-bahan
    Gurami termasuk ikan yang mudah untuk di pelihara. Ikan ini bisa hidup di sembarang tempat dengan syarat ketersediaan air yang cukup untuk mengisi wadah pemeliharaan (kolam). Meskipun begitu, pemilihan lokasi yang tepat untuk memelihara juga perlu diperhatikan.

                Berikut ini beberapa persyaratan lokasi yang baik untuk memelihara ikan gurame agar memelihara gurame makin mudah diterapkan :
    Ketinggian Tempat
    Lokasi sebaiknya memiliki ketinggian 20-400 m dpl. Pada ketinggian ini pertumbuhan gurame akan optimal. Bila lokasi di atas kisaran tersebut maka pertumbuhan akan lambat.


    Suhu
    Gurame tumbuh baik di daerah besuhu 25-28 derajat Celsius. Ikan ini sangat peka terhadap perubahan suhu. Lokasi yang perubahan suhunya terlalu ekstrim akan menyebabkan ikan stress. Perubahan suhu dapat dikendalikan dengan pengaturan volume air. Saat cuaca panas, tinggi air dapat ditingkatkan 10-20 cm dari biasanya. Sementara saat hujan atau suhu dingin, tinggi air dapat diturunkan.


    Kualitas Air
    Kandungan oksigen terlarut (DO) yang dibutuhkan sekitar 7,8 ppm. Derajat keasaman air (pH) yang ideal adalah 6,5-7,0 dengan nilai kesadahan (Hd) 7.
    Kadar oksigen yang terlarut sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada gurame, karena gurame memiliki labirin yang berfungsi mengambil udara.
    Air dari sungai atau irigasi bisa dipakai untuk memelihara asalkan tidak tercemar limbah pestisida dan limbah rumah tangga. Karena gurame menyukai air bersih. Air yang berasal dari saluran air sebaiknya diendapkan terlebih dahulu karena dikhawatirkan mengandung kotoran. Kotoran yang bercampur dengan sisa pakan akan mengakibatkan pembusukan. Hal ini akan memicu timbulnya bakteri, parasit dan cacing.


    Ketersediaan Air
    Air yang tersedia untuk memelihara harus terjamin dalam jumlah dan kualitas. Pada musim kemarau, masukan dari pengairan diharapkan masih tersedia sehingga tidak mengganggu kegiatan memelihara. Sementara saat hujan, diusahakan agar air tidak berlebih, agar tidak timbul banjir. Ketersediaan air sangat penting dikarenakan kegiatan pembenihan sangat memerlukan air yang relatif cukup banyak.


    Kondisi Lingkungan Sekitar Lokasi
    Lahan yang hendak digunakan sebaiknya disesuaikan dengan skal usaha yang dilakukan. Untuk pembenihan atau pembesaran, luas lahan akan berbeda. Sebaiknya, lahan yang akan digunakan jauh dari gangguan berbagai akti

    memelihara Ikan Gurame Di Kolam Terpal

    I-Ternak - memelihara Ikan Gurame Di Kolam Terpal adalah solusi alternatif yang dapat dilakukan dalam memelihara ikan gurame selain kolam semen. Seperti dijelaskan sebelumnya pada posting blog bagaimana cara memelihara ikan gurame bahwa ikan gurame memiliki nilai jual yang tinggi sekaligus masih menjadi primadona masyarakat. Sehingga ketika memelihara ikan gurame adalah sebuah solusi tepat dalam mencari materi
    Cara Beternak Ikan Gurame Di Kolam Terpal

    memelihara ikan gurame / gurami dalam kolam  terpal

    Dapat dilakukan dengan dua cara seperti berikut:

    1. Menggali tanah dengan kedalaman tertentu biasanya sekitar 90 cm, kemudian terpal dipasang pada tanah galian tersebut.

    Cara Beternak Ikan Gurame Di Kolam Semen

    2. Memasang terpal pada permukaan tanah ( tidak menggali tanah), dengan bantuan rangka dari besi atau kayu ,terpal dirangkai menyerupai bak. Cara pertama beban terpal tidak terlalu berat sewaktu diberi air, cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Dengan selang kita bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Pada budi daya ikan gurame kolam terpal ini kotoran ikan gurame perlu dikeluarkan (shiftpond), agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga.

    Kolam terpal Pada memelihara Ikan Gurame
    Setelah kolam terpal selesi dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan ikan gurame, akan tetapi sebelum ikan gurame dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya.

    Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan gurame yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ada gurame yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam.

    Proses selanjutnya adalah pemberian makan. Perlu diketahui bahwa ikan gurame diberi makan 2x sehari dengan pellet yang mengandung protein 25% sampai dengan 30 %. Frekuensi pemberian makan lebih baik dalam frekuensi yang banyak tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit daripada dalam frekuensi sedikit tetapi jumlahnya banyak. Selain Pelet makanan untuk ikan gurame bisa ditambahkan daun-daunan dan sayuran yang bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan.

    memelihara ikan gurame di kolam terpal, perlu dihindari pemberian makanan yang berlebihan, jika ada makanan yang tersisa harus segera dibuang. Makanan dan kotoran ikan yang ada di kolam mengandung zat amoniak yang dalam jumlah tertentu bersifat racun bagi gurame. Selai

    Pembuatan kolam pemeliharaan gurami

    Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter atau lebih merupakan teknik memelihara yang relatif baru bagi para pemelihara ikan. memelihara biasa menggunakan kolam dengan kedalaman berkisar antara 1,0 – 1,2 m. Adopsi teknik memelihara ini dapat memberikan dampak yang positif bagi para pemelihara, mengingat penambahan rata-rata kedalaman kolam sekitar 80 – 100 cm dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan hingga 400% (dalam pemanfaatan luas) atau 150% (dalam pemanfaatan volume). Secara finansial, pendalaman kolam hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30.000/m3 sedangkan biaya perawatan/perbaikan kolam tidak mengalami perubahan. Tabel Proses Produksi Pembesaran Gurame Deskripsi Satuan Luas kolam M2 300 300 Kedalaman kolam M 1 2 Penanaman Kepadatan Ekor/m2 3 – 5 9 – 11 Ukuran Ekor/kg 250 – 350 250 – 350 Jumlah EkorKg 900300 2700900 Pemeliharaan Pakan buatan % bobot tubuh/hariKg total 1 – 3350 – 400 1 – 31100 – 1200 Pakan alami % bobot tubuh/hari 1 – 2atau secukupnya 1 – 2atau secukupnya Pemanenan Ukuran Ekor/kg 600 – 750 600 – 750 Sintasan % 85 – 95 85 – 95 Jumlah Kg 600 – 700 1800 – 2500 Penggunaan kolam dengan kedalaman dua meter dapat memberikan dampak positif pada usaha memelihara gurame. Kolom air yang lebih dalam memberikan kesempatan yang lebih lama pada ikan untuk menangkap pakan tenggelam yang diberikan sesuai dengan karakteristik biologi ikan gurame yang cenderung lambat merespon pakan. Selain itu, bentuk ikan yang pipih dengan gerakan yang cenderung dominan vertikal juga dapat lebih mengefisienkan kolom air yang dalam dibandingkan dengan pada kolom air yang dangkal. Tingkah laku ikan gurame yang sangat responsif terhadap gangguan eksternal juga dapat dikurangi pada kedalaman kolam dua meter dibanding dengan satu meter. Walaupun di sisi lain, peningkatan padat tebar pada kolam dua meter dapat mengakibatkan ikan kurang dapat menerima stress internal yang mungkin terjadi, misalnya: gesekan antar ikan saat terjadi kejutan. Selain itu, peningkatan padat tebar juga berimplikasi pada peningkatan beban bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan sehingga dapat mengurangi daya dukung (carrying capasity) kolam. Dampak penggunaan kolam dalam yang cenderung kontradiktif tersebut dapat ditunjukkan dari hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan. Hasil pemeliharaan ikan pada kolam percontohan (kolam dalam, 2 m) relatif tidak berbeda dengan hasil pada kolam pembudidaya (kolam dangkal, 1,0 – 1,2 m), baik dengan sistem produksi monokultur (gurame) maupun polikultur (gurame dengan nila dan gurame dengan nilem). Dampak positif penggunaan kolam dalam tidak cukup tampak dari adanya peningkatan pertumbuhan ikan yang ditanam dibandingkan dengan kolam dangkal. Peningkatan yang sangat signifikan pada penggunaan kolam dalam dapat diperoleh dari efisiensi penggunaan lahan. Pada luasan lahan yang sama, produksi ikan dengan kolam dangkal dapat ditingkatkan 3-4 kali lipat bila dengan menggunakan kolam dalam sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan produksi secara total dalam satu kawasan. Hasil ikan gurame pada sistem monokultur relatif tidak berbeda dengan hasil pada sistem polikultur tetapi terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil panen ikan nila atau nilem. Antara ikan utama (gurame) dengan ikan tambahan (nila atau nilem) tampaknya tidak terdapat persaingan untuk mendapatkan sumber makanan, baik pakan utama (pelet buatan) maupun pakan tambahan (hijauan). Meskipun ikan-ikan ini cenderung bersifat herbivora, namun karena dilakukan pengaturan ukuran tanam sehingga persaingan dapat ditekan dan ikan tambahan tampaknya cenderung memanfaatkan sisa metabolisme ikan utama dan sumber makanan lainnya. Penggunaan pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil total yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan. Secara visual, ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam. Namun secara bobot, ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot total panenan juga tidak berbeda. Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar), terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut. Ikan yang diberi pakan tenggelam cenderung lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung. Namun demikian, pada kegiatan percontohan ini tidak dilakukan identifikasi secara mendetail dan perlu penelaahan yang lebih lanjut mengenai perbedaan ketahanan tubuh tersebut. Gurami Rajanya Ikan Air Tawar Ikan Gurami dalam bahasa latin memiliki nama Osporonemus Gouramy . disebut rajanya ikan air tawar bukan karena keindahan tubunya, tetapi karena memiliki rasa yang paling enak dari ikan – ikan lain. Gurami sendiri memiliki komposisi daging yang tebal dan empuk sehingga untuk menikmatinya akan lebih nyaman..tak banyak duri. Sebagai ikan air tawar gurami layak disandingkan sebagai no.1 ikan paling suipp…enaknya ikan gurami Bagi para pengelola kolam ikan, gurami juga merupakan jenis ikan favorit, selain karena harganya mahal, untuk membiakkan dan memelihara ikan gurami cukup mudah. Dengan selalu memperhatikan kondisi air yang bersih dan suhu yang dijaga teratur 24 -28 celcius pertumbuhan ikan gurami dapat maksimal. Pakan yang disediakan juga cukup beragam. Ikan ini termasuk ikan pemakan segala atau omnivora , ikan gurami dapat diberi makan berbagai macam mulai daun- daun an seperti daun yang hidup di air ; kangkung, genjer , mata lele ( azolla ) daun2 ekor kucing ( hydrilla ) atau pakan almi seperti daun talas atau daun sente, daun papaya, dan daun singkong. Sekarang pun gurami juga diberikan pakan tambahan yakni pelet untuk mempercepat pertumbuhannya. Info untuk pemancing. faktanya ikan urami termasuk ikan yang memiliki bentuk yang cukup besar dengan berat ikan mulai dari 1 – 2 kg per ekornya. Ikan gurami memiliki ciri – ciri menyambar langsung makanannya, Maka bagi pemancing dibutuhkan senar ukuran cukup besar sesuai dengan berat badannya dan mata pancing dengan kualitas yang bagus dari karbon dengan ukuran cukup besar plus ditambah dengan sedikit keberuntungan dan keahlian untuk tarik ulur di kolam agar ikan bisa diangkat dari kolam,..dibersihkan,…dibakar…nyam..nyam J mak..nyuss 1. PENDAHULUAN Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat. Untuk DKI Jakarta, jenis ikan ini cocok karena tidak memerlukan air yang mengalir. Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya. 2. JENIS Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu: 1) Gurame angsa (soang) : badan relatif panjang, sisik relatif lebar. Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg, panjang 65 cm. 2) Gurame Jepang : badan relatif pendek dan sisik lebih kecil. Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 4,5 kg. Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam, putih dan belang. 3. MEMILIH INDUK Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun. Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut: 1) Induk betina Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman, warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat, jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa. Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun. 2) Induk jantan Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan, mempunyai dagu yang berwarna kuning, lebih tebal daripada betina dan menjulur. Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akan menunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas. Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina, perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini. Induk telah berumur 3~7 tahun. Berbeda dengan induk ikan tambakan, induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak, perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang. Sisik-sisiknya usahakan tidak cacat/hilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi. Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur. Pada lubang anus akan nampak putih kemerah-merahan. Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek. 4. PEMIJAHAN Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali, sehingga menjelang jam 10.00 kolam telah berisi air setengahnya. Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang. Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 : 1 -14. Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan. Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang, tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan, berenang kesana-sini mengenal wilayahnya. Setelah 15 hari sejak dilepaskan, induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang. Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm, yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari). Setelah sarang selesai dibuat, induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama­sama memijah disarang. Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil, kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya, yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini. Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja, pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama. Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung. Setelah pemijahan selesai, biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya, dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering. Dengan nalurinya sebagai orang tua yang baik, biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang. Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air. Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang. Sebab seperti diketahui, telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan. Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya, induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya. Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis, dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan. 5. PENETASAN Penetasan telur bisa dilakukan di paso, aquarium atau pun ember-ember plastik. Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke paso/aquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah. Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat, diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 3/4 bagian ember. Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka, maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air. Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan. Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan. Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam. 6. PENDEDERAN Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan, karena masih mengisap kuning telur (yolk sack). Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar. Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria. Jika benih hendak ditebarkan di kolam, kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kg/m2. Setelah seminggu benih ditebarkan, yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan. Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan. Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekor/m2, sementara kolam yang digunakan berkisar 50.250 m2. 7. PENUTUP Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan. Selain lebih mahal, ikan Gurame memiliki banyak penggemar fanatik, sehingga cocok dikembangkan untuk menambang keuntungan. Ikan gurame adalah ikan air tawar yang banyak digemari konsumen. Dagingnya empuk, rasanya enak dan gurih. Dan, harganya pun lebih mahal kalau dibandingkan jenis ikan air tawar lainnya. Sebagai perbandingan, harga gurame segar di tingkat konsumen Rp25.000 - Rp 35.00 per kg, sementara ikan mas Rp12.000 - Rp14.000 per kg. Selama ini masyarakat mengenal beberapa jenis gurame, antara lain: Angsa, Jepun, Blausafir, Paris, Bastar dan Porselen. Gurame Porselen lebih unggul dalam hal menghasilkan telur. Jika induk Bastar hanya mampu menghasilkan 2.000-3.000 butir telur, Porselen memproduksi 10.000 butir. Karena itu Gurame Porselen disebut top of the pop. Kolam yang baik untuk gurame berasal dari jenis tanah liat/lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah seperti ini dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Kemiringan tanah berkisar 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. Ikan gurame dapat tumbuh normal di daerah pada ketinggian 50-400 m dpl. Kualitas air pemeliharaan harus bersih, dasar kolamnya tidak berlumpur dan tidak terlalu keruh. Kedalaman kolam 70-100 cm. Pengairan yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan ikan. Pembesaran gurame dapat dilakukan secara polikultur dan monokultur. Polikultur adalah cara pemeliharan gurame secara bersama-sama dengan ikan jenis lain, seperti tawes, mas, nilam, atau mujair. Cara ini lebih menguntungkan, mengingat pertumbuhan gurame lambat. Sedangkan monokultur, pemeliharaan khusus untuk gurame. Bibit yang ditebar minimal berumur 2 bulan. Debit air kolam yang baik 3 liter/detik, sedangkan polikultur idealnya 6-12 liter/detik. Dengan keasaman air (pH) 6,5-8, dan suhu berkisar 24-28 derajat C. Kolam budidaya gurame terdiri dari kolam penyimpanan induk, pemijahan, pendederan, pembesaran, dan pemberokan. Kolam pembesaran berfungsi membesarkan benih. Adakalanya diperlukan juga beberapa kolam jaring berukuran 1,25-1,5 cm. Jumlah bibit yang ditebar sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi. Kolam pemberokan adalah tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan. Kolam ini berukuran 10 x 10 m. Lebar pematang bagian atas 0,5 m, dan bagian bawah 1 m dengan ketinggian 1 m. Makanan pokok ikan gurame berupa pelet. Namun, di daerah yang sulit memperoleh pelet dapat menggunakan alternatif lain, berupa daun-daunan, seperti: pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemupukan sebaiknya dilakukan setiap kali pemeliharaan, dan pada saat kolam dikeringkan, dengan tujuan untuk meningkatkan makanan alami. Caranya, pertama-tama diberi pupuk kandang 7,5 kg untuk tiap 100 m2 kolam. Air disisakan sedikit demi sedikit sampai ketinggian 10 cm, dan dibiarkan selama 3 hari. Kemudian dilanjutkan pupuk buatan (kimia), seperti TSP atau Urea, 500 gram setiap 100 m2 kolam. Pupuk ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam. Panen gurame tergantung permintaan konsumen. Umumnya, setelah gurame berumur 2-3 tahun. Umur 2 tahun, ukuran panjangnya mencapai 25 cm, dan berat 0,3 kg/ekor, umur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan beratnya 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor. TTG BUDIDAYA PERIKANAN 1)Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dantidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantongplastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).2)Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama danpenyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan airsumur yang telah diaerasi semalam.3)Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari.Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan denganaerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 matau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapatmenampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuranbenihnya.4)Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagimenjadi dua bagian, yaitu:a.Sistem terbukaDilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidakmemerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiapkeramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.b.Sistem tertutupDilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktulebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume mediapengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi bufferNa2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yangdiangkut dengan kantong plastik: (1) masukkan air bersih ke dalamkantong plastik kemudian benih; (3) hilangkan udara dengan menekankantong plastik ke permukaan air; (3) alirkan oksigen dari tabung dialirkanke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga(air:oksigen=1:2); (4) kantong plastik lalu diikat. (5) kantong plastikdimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dosyang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapatdiisi 2 buah kantong plastik.Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuanadalah sebagai berikut:1)Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam10 liter air bersih).2)Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolamsetempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastikterjadi perlahan-lahan.3)Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2menit. 4)Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokanbenih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatandengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalinsebanyak 4% selama 3-5 menit.5)Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya. 10.ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA 10.1.Analisis Usaha Budidaya Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan didaerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:1)Biaya produksia.Sewa lahan 6 empang @ Rp. 80.000,-/bulanRp. 480.000,-b.Benih per empang 4000 ekor @Rp 150,-Rp. 3.600.000,-c.Pakan- Postal per empang 7 karung @ Rp 10.000,-Rp. 420.000,-- Rambo per empang 5 karung @ Rp 2.500,-Rp. 75.000,-d.Obat- Super tetra per empang 2 tablet @ Rp 1.000,-Rp 12.000,-e.Tenaga kerja 2 OH @ Rp 20.000,-Rp. 40.000,-f.Lain-lain (pemeliharaan)Rp. 460.700,-Jumlah biaya produksiRp. 5.089.700,-2)Penerimaan per empang 4000 ekor @ Rp. 400,-Rp. 9.600.000,-3)KeuntunganRp. 4.510.300,-4)Parameter kelayakan usahaB/C Rasio= 1,89 10.2.Gambaran Peluang Agribisnis Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi.disamping rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang.Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadisyarat utama hidangan. Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalusulit dan tidak memakan banyak biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulaimenggemari, membudidayakan ikan ini, karena harga dari setiap bibitnya yangmurah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit. Harga dariikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut.Ikan gurame dengan berat 1,5 kg dapat mencapai harga Rp 6.000-Rp 8.000tergantung
    n memberi makan dengan jumlah dan frekuensi teratur hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas air.

    Meski gurame cukup tahan dengan air yang tidak baik tetapi air perlu dibersihkan dan diganti sebagian (30%) secara periodik. Biasanya penggantian dilakukan satu minggu sekali dengan melakukan shift pond. Air disedot keluar dengan selang atau pompa, kotoran keluar melalui selang tersebut, kemudian diisi kembali dengan air baru. Lebih bagus lagi jika kolam diberi aerator atau filter untuk menambah kadar oksigen dan membersihkan kotoran secara otomatis.

    Sekian tulisan mengenai memelihara Ikan Gurame Di Kolam Terpal

13 komentar:

  1. terimakasih atas artikelnya kami lagi belajar membesarkan ikan gurame

    BalasHapus
  2. Sy mau tanya...saya punya kolam tembok...ukuran kolam 3 x 3 m ada dua kolam dan Ukuran kolam 2,5 x 2,5 m ada dua kolam...yg sy tanyakan berapa jumlah ikan yg harus sy siap kan buat pembesaran...terima kasih

    BalasHapus
  3. Trims utk artikelnya gan. Cukup membantu tambahan wawasan utk yg ingin memulai ternak ikan gurami seperti saya. Kalau bisa cara penulisan artikelnya diperbaiki agar lebih enak dibaca dan dipahami. Maaf utk sedikit kritik ini...

    BalasHapus
  4. wauow,
    rinci sekali mas, saya ingin memelihara gurame dalam terpal , namun masih ragu karena mempertimbangkan beberapa kendala yang akan dihadapi, makasih penjelasannya, sangat berarti bagi saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. cv indoplastik, menerima pesanan kolam dan menjual aneka terpal
      info lbih lnjut ke http://www.indoplastik.com atau email ke my_indoplastik@yahoo.com

      Hapus
  5. Saya mw tanya sistem pengairannya gimana gan? Apa harus mengikuti seperti areal persawahan yang airnya mengalir terus atau kita hanya cukup mengisi dan menggantinya seminggu sekali..
    yang saya tanyakan ini pada pembesaran dikolam terpal gan
    terimakasih.

    BalasHapus
  6. gokil nih baru nih, lengkap abis penjelasannya buat budidaya usah gurame.


    oya mohon maaf ya gan sebelumnya, ane mau numpang share beberapa info barangkali ada yang lagi nyari rumah, bisa cek beberapa link di bawah ini hehehe

    Perumahan Baru
    daftar developer perumahan
    daftar pengembang perumahan
    daftar perumahan baru di jakarta

    BalasHapus
  7. Dibuat paragraf dong bang, biar enak bacanya...Sekedar saran

    BalasHapus
  8. moho ijin copas artikel nya,, terimakasih

    BalasHapus
  9. Sy ikutan budidaya ah; demen maem gurame seh haha ^♥^

    BalasHapus
  10. Klo pemeliharaan di aquarium gmna tips nya om



    gurami lover

    BalasHapus
  11. bloger nya ga kreatif...cuma copas aj artikel orang

    BalasHapus
  12. Cari Situs Judi Online Yang Memiliki Banyak Bonus Menarik?
    Tunggu Apalagi ? Gabung Sekarang!

    Promo Bonus Member Baru WMBOLA Hingga 1JT

    Hubungi Customer Service Kami di :

    BBM : WMBOLA
    LINE : WMBOLA
    WHATSAPP : +85567720924

    Ikuti Juga Akun Official Kami di :

    Twitter: @wmbola
    Facebook : @WMBOLA.CLUB / https://www.facebook.com/wmbola.club/

    Situs Togel Teraman

    Situs Slot Terbesar

    Situs Slot Online

    Situs Taruhan Bola

    Situs Poker Terbesar

    Situs Bandar Poker

    Situs Taruhan Casino

    Situs Taruhan Poker

    Situs Taruhan Togel

    Situs Agen Casino

    BalasHapus